Pergi berlibur, dapatkan bayaran. Ini adalah terobosan unik dari Taiwan. Demi memulihkan sektor pariwisatanya dari pandemi, negara ini siap memberikan insentif bagi wisatawan yang mau datang.
Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Chen Chien-jen pada akhir Februari lalu. Sebagai bagian dari misi untuk mempercepat pemulihan pariwisata, Taiwan menyiapkan anggaran sebesar NT$380 miliar (sekitar 188 triliun rupee), sebagian akan digunakan untuk para pelancong.
Table of Contents
Taiwan membagikan uang kepada turis. Cara unik untuk memulihkan pariwisata
Dalam rencana yang diajukan ke DPR, pemerintah mengalokasikan insentif senilai NT$5.000 (Rp2,5 juta) kepada setiap wisatawan yang berlibur ke Taiwan. Insentif ini akan didistribusikan secara bertahap di berbagai kampanye pada tahun 2023, dengan target distribusi 500.000 wisatawan.
China Airlines, maskapai penerbangan nasional Taiwan. (Foto: Lukas Souza)
Selain wisatawan perorangan, pemerintah berkomitmen memberikan insentif bagi wisatawan yang datang berkelompok. Untuk segmen ini, Taiwan telah berkomitmen untuk memberikan subsidi mulai dari NT$10.000 hingga 20.000 (antara Rp5 dan 10 juta) per grup. Target penyaluran tahun ini sebanyak 90.000 kelompok.
Taiwan mencatat 11,8 juta kunjungan wisatawan pada 2019.
Pada 2022, jumlahnya turun drastis menjadi 900.000 kunjungan akibat pandemi. Tahun ini, kabinet yang dipimpin Chen Chien-jen menargetkan menarik enam juta wisatawan melalui berbagai terobosan.
Keputusan Taiwan memberi turis 2,5 juta rupee mungkin terdengar tidak masuk akal. Tapi dari perhitungan matematis solusi ini masuk akal. Sebelum pandemi, wisatawan di Taiwan rata-rata menghabiskan Rp 2,9 juta per hari. Itu berarti stimulus pemerintah memiliki potensi kenaikan yang menjanjikan.
Baca Juga :